Senin, 20 Agustus 2012

"You don't know what it's like, to be like me."

"Aku diam, tidak mengerti semua ini. Segala sesuatu tidak ada yang bisa aku pahami. Buram, abu-abu."

"Gue takut terlalu berharap sekarang. Nunggu yang pasti-pasti aja."

"Do what you wanna do. Choose your own happiness. Work hard for it and you deserve it!"

"Aku sadar banyak peristiwa dalam hidup ini yang tidak bisa dimengerti bagaimana dan sejak kapan dimulai."

"Mungkin peristiwa kecil bisa membuat perubahan besar dan hidup tidak pernah lagi sama."


"Tuhan sudah merencanakan aku dan kamu bertemu di suatu waktu."

"Semua yang dimulai dengan buru-buru, hasilnya nggak baik."

"Namun, aku terlalu takut tidak ada takdir untuk kita berdua."

"Dan kembali terluka di tempat yang sama. Tapi apakah mungkin semua akan lain ketika orang itu berbeda?"

"Ada ekspresi kosong. Ada yang hilang dalam matanya. Ada sekelumit emosi yang ia pendam."

"Kami berdua terdiam, saling menunggu siapa yang mulai bicara."

"Apa kamu juga berasa senang?"

"Ada wajah yang tidak dikenalnya. Butuh kegigihan besar. Gigih meskipun terus ditolak dan disingkirkan menjauh."

"Ia juga tidak mengerti darimana ia mendapatkan kekuatan sebesar itu untuk membantu orang lain, sementara ia hanya mendapatkan sisanya."

"Tetapi, apakah bisa jatuh cinta tanpa rencana? Tanpa lebih dulu mengenalnya? Tanpa apa-apa jatuh begitu saja?"


"Tidak akan pernah dijawabnya. Ia tidak tahu yang sebenarnya menjadi harapannya."

"Aku hanya tahu dengan hadirnya laki-laki itu, detik itu juga hidupku berubah. Hidupku tidak pernah lagi sama."

"Dan pertanyaan terakhirnya seperti membangunkannya dari koma berkepanjangan."

"Aku yakin tidak mungkin. Aku merasakan itu karena hati ini sudah tertutup sejak dia tinggalkan."

"Aku tidak mungkin jatuh cinta lagi. Tidak, tidak akan pernah lagi."

"Aku terdiam, menatap punggung yang menjauh. Dingin, beku, terasa misterius."

"Membuka dirinya sama sulit dengan menyatukan puzzle yang telah berserakan. Satu demi satu. Teliti dan penuh kesabaran besar."

"Selama ini, aku bertekad tidak memulai hubungan dengan laki-laki manapun dan berhasil pada semua laki-laki yang aku temui."

"Tetapi kenapa dengan dia? Kenapa setiap kali berada di dekatnya aku selalu lupa pada tekadku?"

"Namun aku tidak ingin jatuh cinta. Tidak ingin.... Lagi."

"You don't know what it's like, to be like me."

"Segala keterbatasan ini membuatku takut."

"Sudah tahu kalau bermain api akan terbakar, lalu apa yang aku cari? Sudah tahu dia akan mendatangkan kesuliran, malah maju terus mengharapkan--mengharapkan apa?"

"Mimpi yang besar membuat kamu buta dan lupa."

"Tapi kita hidup harus punya mimpi. Punya goal!"

"Sama kayak lomba; ada garis start, ada garis finish. Mau cepat, mau lambat, pasti sampai di garis finish. Tapi itu bukan goalnya. Bagaimana bisa jadi pemenang itu baru goal!"

"Dan, akhirnya kalah?"

"Setidaknya kita sudah usaha. Kalah atau menang adalah hasil akhir. Penentuannya dari bagaimana kamu melakukan sebaik-baiknya."

"Tuhan membiarkan kita kalah supaya kita tahu dimana letak kita salah. Supaya kita belajar berbuat benar."

"Ada banyak kata-kata di dalam kepala, tetapi tidak semudah itu bicara."

"Aku mungkin bisa mengingkari perasaan tetapi tidak dengan tindakan. Action speak louder than words, right?"

"Nggak gampang buat seseorang melepas masa lalu dan aku akan berjuang sendirian--lagi."

"Aku merasa pertentangan. Antara rasio dan rasa. Antara pikiran dan perasaan. Antara berhenti atau mengikuti kata hati yang mencintai."

"Aku diam, belajar memahami. Aku tidak punya kemampuan untuk melawan keraguan."

"Cinta mengenai hati. Hal yang harus dilakukan hanyalah mengikuti kemana hati akan membawa. Kalaupun pura-pura tidak adam rasa itu akan tetap disana. Tidak mudah membuatnya pergi begitu saja. Dan aku tidak akan mundur karenanya."

ps : Favorit quote berdasarkan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar